free page hit counter
Home » Mencintai Islam Moderat Ala Gus Mus

Mencintai Islam Moderat Ala Gus Mus

Mencintai Islam Moderat Ala Gus Mus

Indonesia merupakan Negara dengan berbagai keberagaman suku, ras, budaya tradisi dan agama dimana mayoritas masyarakatnya merupakan masyarakat yang sangat menjujung tinggi perbedaan, salah satunya yaitu tentang keberagamaan.

Dibalik keberagamaan yang damai ada sosok penggeraknya, salah satunya adalah Kh. Mustofa Bisri atau yang dikenal dengan sebutan gus Mus. Beliau merupakan salah satu kyai kharismatik yang selalu merangkul makna perdamaian dengan kasih. Untuk itu maklum jika sang kyai dari Rembang ini selalu di jadikan gandengan untuk memeluk agama dengan cinta tanpa kekerasan.

“Islam pada dasarnya adalah gagasan yang moderat, jadi kalau tidak moderat, maka itu bukanlah Islam”. Demikian yang di sampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh, Rembang dalam sebuah acara di stasiun televisi yaitu Mata Najwa di Masjid Bayt Alquran, Pondok Cabe, Tangerang selatan (11/05/2017).

Sebagai ulama kharismatik yang dikenal memiliki pandangan-pandangan moderat dalam beragama, beliau ini selalu menggaungkan dakwah yang mudah di cerna untuk anak muda, di era teknologi saat ini menguatnya sentimen keagamaan dan munculnya paham Islam garis keras yang tidak bisa lepas dari adanya ulama yang merasa paling benar dan pola dakwah yang memaksa.

Gus Mus selalu mengajarkan tentang terma moderat dalam Islam, Gus Mus menyatakan yang dimaksud dengan moderat adalah mampu bersikap adil, tidak kanan dan tidak kiri serta tidak melihat segala sesuatu dari sudut pandang dirinya sendiri. “Islam itu sudah pasti moderat. Kalau tidak moderat, berarti bukan Islam. Kalau ada Islam moderat, terus yang lain apa lagi?”

“Keilmuan dan ajaran Islam itu harus bisa dipertanggung jawabkan. Ilmunya didapatkan dari guru siapa, gurunya lagi siapa, sampai kepada Rasulullah SAW. Jangan cuma ngambil ilmu dari buletin yang keabsahannya nggak jelas,” ujarnya saat gus Mus di acara Pra Muktamar NU ke-33 Zona Sumatra, di Medan, Ahad (18/5).

Dihadapan ribuan peserta Pra Muktamar, Gus Mus mengatakan, semestinya Islam melahirkan kecintaan dan kasih sayang dalam beragama. Kasih sayang dalam Islam merupakan pemersatu Muslim dan ajaran lain. Bukan dengan iming iming bahwa yang mengikuti kelompoknya akan masuk surga dan yang tidak mengikutinya akan masuk neraka.

Sikap moderat menjadi ciri khas agama Islam karena mengantarkan orang Islam bersikap “legowo” terhadap perbedaan. Sejatinya moderat bukanlah sebuah petaka, melainkan sebuah rahmat dimana sikap ini mampu membentuk orang Islam untuk menyatu tanpa memandang perbedaan baik itu pemikiran maupun keyakinan.

Seperti dalam kutipan puisi Gus Mus “Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilNya dengan pengeras suara setiap saat. Kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai”.

Makna puisi tersebut sudah sangat jelas bahwa hubungan manusia dengan Tuhan tentu hal pribadi tak perlu digaungkan agar orang lain mengetahui, tak perlu kata Tuhan dijadikan sebagai tempat berlindung kau akan melakukan kekerasan. Apakah Tuhan berkehendak jika namaNya dijadikan alat kemenangan atas peperangan yang mereka lakukan? Tentu saja Tuhan meridhoi kedamaian, semoga pikiran damai menyertai kita semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published.