free page hit counter
Home » 9 Nilai Gus Dur, Apa Saja Itu?

9 Nilai Gus Dur, Apa Saja Itu?

9 Nilai Gus Dur, Apa Saja Itu?

Sembilan nilai utama Gus Dur tidak bisa lepas dari Jaringan Gusdurian. Karena memang sembilan nilai utama ini, diinterpretasikan melalui Jaringan Gusdurian. Jaringan Gusdurian sendiri terbentuk sebab tuntutan masyarakat secara umum, termasuk dari sahabat-sahabat Gus Dur sendiri. Diluar sembilan nilai tersebut, misalnya dalam berpolitik, sudah disiapkan wadah yakni Brigade Gus Dur.

“Banyak yang menginginkan sebuah wadah untuk meneruskan cita-cita Gus Dur. Termasuk tekanan itu dilakukan oleh sahabat-sahabat Gus Dur yang masih hidup kepada keluarga,” ucap Mukhibullah Ahmad, perwakilan dari Sekretariat Nasional Gusdurian.

Dan inilah 9 Nilai Gus Dur yang sudah berhasil penulis rangkum :

 1. Ketauhidan (Spirituality)

Ketauhidan adalah sumber dari keimanan kepada Allah sebagai Dzat Maha Ada, satu-satunya Dzat Hakiki yang Maha Cinta Kasih, yang disebut dengan berbagai nama. Pandangan ketauhidan sendiri menjadi poros nilai-nilai idela yang diperjuangkan Gus Dur melampaui kelembagaan dan birokrasi agama.

Ketauhidan yang bersifat ilahi itu diwujudkan dalam prilaku dan perjuangan sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan.

 2. Kemanusian (Humanity)

Kemanusiaan bersumber dari pendapat ketauhidan bahwa manusia adalah mahluk Tuhan yang paling mulia yang dipercayai untuk mengelola dan memakmurkan bumi. Maka kemuliaan yang dalam diri manusia mengharuskan sikap untuk saling menghargai dan menghormati.

Memuliakan manusia berarti memuliakan Penciptanya, demikian juga merendahkan dan menistakan manusia berartu merendahkan dan menistakan Tuhan Sang Pencipta. Dan dengan pandangan inilah, Gus Dur membela kemanusiaan tanpa syarat.

 3. Keadilan (Justice)

Keadilan bersumber dari pandangan bahwa martabat kemanusiaan hanya bisa dipenuhi dengan adanya keseimbangan, kelayakan, dan kepantasan dalam kehidupan masyarakat. Keadilan sendiri tidak dapat hadir tiba-tiba ditengah realitas kemanusiaan, oleh sebab itu keadilan harus diperjuangkan.

Perlindungan dan pembelaan kepada kelompok masyarakat diperlakukan tidak adil, merupakan tanggungjawab moral kemanusiaan. Oleh karena itu, Gus Dur semasa hidup rela menggambil tanggung jawab ini, karena ia selalu berpikir dan berjuang untuk menciptakan keadilan ditengah-tengah masyarakat.

4. Kesetaraan (Equality)

Kesetaraan sendiri bersumber dari pandangan bahwa setiap manusia memiliki martabat yang sama dihadapan Tuhan. Kesetaraan meniscayakan adanya perlakukan yang adul, hubungan yang sederajat, ketiadaan diskriminasi dan subordinasi, serta marjinaliasi dalam masyarakat.

Nilai kesetaraan ini, sepanjang kehidupan Gus Durm tampak jelas melakukan pembelaan dan pemihakan terhadap kaum tertindas dan dilemahkan, termasuk didalamnya adalah kelompok minoritas dan marjinal.

5. Pembebasan (Liberation)

Pembebasan bersumber dari pandangan bahwa setiap manusia memiliki tanggung jawab untuk menegakkan kesetaraan dan keadilan, untuk melepaskan dar berbagai macam belenggu. Sedangkan, semangat pembebasan hanya dimiliki oleh jiwa yang merdeka, bebas dari rasa takut, dan otentik.

Dengan nilai pembebasan ini, Gus Dur selalu mendorong dan memfasilitasi tumbuhnya jiwa-jiwa merdeka yang mampu membebaskan dirinya dari manusia lain.

6. Persaudaraan (Solidarity)

Persaudaraan bersumber dari prinsip-prinsip penghargaan atas kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, dan semangat menggerakan kebaikan.Perasaudaraan juga menjadi dasar untuk memajukan peradaban. Itu sebabnya, Gus Dur sepanjang hidup memberi teladan dan menekankan pentingnya menjunjung tinggi persaudaraan dalam masyarakat, bahkan terhadap yang berbeda keyakinan dan pemikiran.

7. Kesederhanaan (Humility)

Kesederhanaan bersumber dari jalan pikiran substansial, sikap dan prilaku hidup yang wajar dan patut. Kesederhanaan juga menjadi sikap perlawanan atas sikap berlebihan, materialis dan koruptif.

8. Keksatriaan (Chivalry)

Keksatriaan bersumber dari keberanian untuk menegakkan nilai-nilai yang diyakini dalam mencapai keutuhan tujuan yang ingin diraih. Dan keksatriaan yang dimiliki Gus Dur lebih mengedepankan kesabaran dan keikhlasan dalam menjalani proses, seberat apapun.

9. Kearifan tradisi (Wisdom of tradition)

Kearifan tradisi bersumber dari nilai-nilai sosial-budaya yang berpijak pada tradisi dan praktik terbaik kehidupan masyarakat setempat. Salah satu kearifan tradisi di Indonesia adalah berwujud dasar negara Pancasila, Konstitusi UUD 1945, prinsip Bhineka Tunggal Ika, dan seluruh tata nilai kebudayaan Nusantara yang beradab

Yoga Pratama X Fiskal Purbawan

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.