free page hit counter
Home » FKPT Jateng : Kiai Jadi Penjaga Kearifan Lokal Yang Cegah Radikalisme dan Terorisme

FKPT Jateng : Kiai Jadi Penjaga Kearifan Lokal Yang Cegah Radikalisme dan Terorisme

FKPT Jateng : Kiai Jadi Penjaga Kearifan Lokal Yang Cegah Radikalisme dan Terorisme

dutadamaijawatengah.id – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Syamsul Maarif berpesan agar masyarakat untuk tidak melupakan peran kiai. Hal ini ia sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh FKPT Jateng pada tahun 2019 tentang peran kiai di masyarakat. Dalam temuan FKPT, peran kiai dinilai mampu menjadi penjaga kearifan lokal, yang mampu mencegah masuknya paham radikalisme dan terorisme di masyarakat.

Termasuk dikala pandemi virus corona seperti saat ini. Peran kiai dinilai sangat penting karena gerakan penyebaran radikalisme yang mengarah pada aksi terorisme tetap terus berjalan tanpa mengenal pandemi. Ia pun menambahkan penyampaian para kiai pada agama islam yang sejuk berperan juga dalam mencegah masuknya paham radikal.

“Lewat para kiai, agama islam dihadirkan sebagai dalam bentuk kasih sayang dan jadi rahmat semesta alam”, jelasnya.

Hal ini ia sampaikan dalam acara Halalbihalal Virtual bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat yang diadakan oleh FKPT Jateng, pada Jumat, (12/06). Melalui aplikasi pertemuan daring Zoom, kegiatan ini mengusung tema ‘Sucikan Hati, Jaga NKRI’.

Senada dengan Ketua FKPT, Kepala BNPT, Komjen Pol. Boy Rafli Amar dalam sambutannya menyatakan meski ditengah pandemi, kelompok radikalisme masih tetap melakukan aksinya. Hal ini terbukti dari berbagai penangkapan yang masih terjadi. Termasuk yang ia contohkan terjadi di Batang pada bulan April kemarin.

Rafli Amar kemudian menekankan agar membangun daya cegah masyarakat terhadap paham radikalisme yang mengarah ke terorisme. Yang mana daya cegah ini mampu terbentuk dengan adanya sinergitas, kolaborasi dan Kerjasama dari berbagai pihak baik dari kalangan ulama maupun tokoh masyarakat.

“Dengan menyebarluaskan informasi-informasi kebangsaan dan kontra-narasi yang dapat mempersempit ruang gerak radikal yang bersifat negatif dan disebarkan via media sosial.” Tutupnya.

Berkah dibalik Musibah

Selain tokoh BNPT, hadir juga berbagai tokoh masyarakat. Salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam sambutannya, Ganjar berpesam agar masyarakat mampu mengambil hikmah baik dari pandemi ini.

Ia mencontohkan beberapa hal baik yang terjadi selama pandemi ini seperti bangkitnya rasa kemanusiaan, saling tolong-menolong, toleransi, serta akal dipaksa untuk memikirkan cara untuk menemukan solusi.

“Selalu ada berkah dibalik musibah bila dilihat dari sisi positif” tandasnya.

Dalam sambutan lain, KH. Mustofa Bisri atau Gus Mus menyatakan bahwa pandemi ini bisa menjadi pelajaran penting dari Allah SWT sebagai khalifah atau pemimpin di bumi ini.

“Kita diingatkan pada sabda rasullah, Kalian semua dari adam, dan adam dari tanah” jelasnya.

Selain itu, kegiatan halalbihalal ini diisi dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan ulama. Antara lain , KH. Ahmad Daroji (Ketua MUI Jawa Tengah), KH. Tafsir, (Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah), KH. Ubaidillah Shodaqoh (Rais Syuriah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah), Imam Taufiq, (Rektor UIN Walisongo Semarang), Haerudin (Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah).

Kegiatan ini juga diisi oleh hiburan dari Keroncong Sekar Banawa serta perkenalan dari Duta Damai Dunia Maya BNPT Regional Jawa Tengah. Kemudian berlanjut dengan tausiyah dari Hudallah Ridwan Naim dan ditutup dengan doa.

F.P.

Leave a Reply

Your email address will not be published.