Di era digital dan arus banjir informasi yang sangat cepat, kebutuhan untuk melakukan riset serta mengecek kebenaran fakta sangat dibutuhkan. Kebutuhan mengecek kebenaran informasi penting seperti halnya ketika akan membeli makanan untuk dikonsumsi diri sendiri, anggota keluarga atau orang lain, kita harus memastikan bahwa barang tersebut amat. Yakni dengan mengecek dan mengkonfirmasi secara detil informasi pada kemasan.
Apalagi, banjir informasi tersebut tidak hanya berisi berita yang positif dan membangun, akan tetapi diisi pula dengan komponen negatif, baik ujaran kebencian, hoax, misinformasi, disinformasi dan kejahatan dunia maya. Berdasarkan catatan Litbang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) pada tahun 2019 banyak sekali berita-berita yang sengaja dibuat untuk memantik atau memperkeruh suasana dimana saat itu tepat di tengah tahun persaingan politik yang hangat.
Data hoax tersebut didominasi dengan isu politik sebesar 52%, peringkat kedua diduduki oleh isu agama sekitar 8,4%. Disusul dengan hoax bertema kesehatan 7%, peringkat keempat 5,8% hoax yang berisi tentang kriminalitas. Meskipun isu terkait bencana menduduki peringkat terakhir dengan presentase 2% namun berita bencana alam dapat memicu response keras masyarakat dan dimanfaat sebagai bahan propaganda oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Fakta data tersebut cukup membuat kita terkejut, apalagi pada masa pandemi Corona Virus Desease (COVID-19) saat ini. Banyak sekali berita maupun informasi yang sengaja dilempar untuk memancing percikan reaksi masyarakat. Baik itu terkait isu kesehatan, agama, hingga politik. Nah, oleh karena itu Sahabat Damai sebagai relawan penggerak perdamaian dan agen literasi digital dapat melakukan hal-hal berikut untuk mengedukasi masyarakat agar lebih bijak bermedia. Sehingga dampak positif juga akan Sahabat Damai dapatkan sebagai umpan baliknya.
- Sahabat Damai dapat mengecek kebenaran berita melalui beberapa platform digital atau aplikasi. Seperti aplikasi Turn Back Hoax, Google Fack Chat dan Hero Fack Checker untuk beberapa berita internasional. Nah, dengan melakukan hal tersebut, Sahabat Damai akan dapat memastikan bahwa informasi yang didapat jelas serat tidak keliru. Sehingga apabila dibagikan sudah pasti aman dan Sabahat Damai dapat menjadi rujukan teman-teman atau orang orang terdekat untuk berdiskusi sebelum membagikan informasi.
- Mengecek diksi. Pastikan bahwa informasi tidak propokatif. Biasanya, informasi bohong sengaja dibuat dengan judul, bahasa dan nada yang menggebu-gebu atau berapi-api layaknya tengah berorasi. Informasi tersebut juga seringkali dituliskan dengan kiasan yang diluar nalar (dalam hal ini adalah dapat diterima oleh akal sehat). Jika kita dapat mengidentifiksi diksi appa yang digunakan maka kita dapat membedakan apakah informasi tersebut cenderung propokatif atau tidak, menebar kebencian, ketakutan, amarah atau tidak, dapat diterima akal sehat atau tidak, dan sesuai dengan faktanya atau tidak.
- Disiplin verifikasi. Terkadang, berita atau informasi yang dimuat di laman berita online bukan berita yang sebenarnya. Banyak portal media online yang belum terverivikasi secara resmi. Sebaiknya, Sahabat Damai Tabayun atau mencari tahu kebenaran dengan berita pembanding di portal berita yang terkenal dan terverifikasi resmi. Agar kita tidak keliru dalam mengambil sumber rujukan informasi sehari-hari.
- Tidak menekan url atau mengeklik tautan yang disebarkan. Banyak sekali broadcash atau membagikan informasi secara berantai di menu pesan singkat media. Nah, apabila jika narasi yang diberikan sudah dapat dipastikan hoax. Sahabat Damai dapat mengingatkan pembagi informasi, silahkan di tangkap layar dan jangan di tekan tautan tersebut. Apabila sudah di tangkap layar, Sahabat Damai dapat membloup informasi melalui cerita (story) untuk mengedukasi warga net lainnya.
- Catat dan Laporkan. Apabila Sahabat Damai menemukan dan memantau berita-berita namun menjurus ke arah intoleran, ujaran kebencian dan lainnya. Sahabat damai dapat melaporkannya ke laman aduan kominfo, mafindo atau duta damai untuk dibantu proses pelaporan. Jangan lupa untuk menangkap layar atau campture laman maupun berita, informasi yang disebarkan.
- Mendapatkan informasi yang benar memang lebih baik dan aman untuk menghindari potensi kerugian, kejahatan maupun bahaya untuk diri sendiri maupun orang lain. Lebih tenang. Siapa yang tidak menginginkan ketenangan, baik batin, pemikiran hingga tindakan. Dengan membagikan hal-hal positif dan tidak propokatif, secara tidak langsung kita dapat meminimalisir musuh atau orang yang ingin menyerang kita. Kita dapat hidup berdampingan dengan banyak pihak dimanapun berada, dan selalu menjadi pihak yang mampu menempatkan posisi. Misalkan saja, kita tidak memantik amarah banyak orang dengan ujaran, unggahan bahkan status di sosial media yang mengundang kontroversi. Namun, kita dapat melakukan kritis yang logis dan akademis agar tidak memancing response keras orang lain.
Tetap Selektif dan Selalu Check Kebenaran Informasi Ya Sahabat. Tetap Taati Protokol Kesehatan dari Pemerintah, Salam Damai dan Tetap Optimis. God Bless You Always Guys, Raundoh Tul Jannah (R.T.J)
Leave a Reply