Hallo sobat damai, gimana kabarnya semua. Penulis berharap kabar kalian sehat-sehat ya! Tetap jaga protokol kesehatan, dan jangan lupa untuk ikut program vaksinasi bagi sobat damai yang sudah terdaftar sebagai penerima vaksinasi dari pemerintah.
Nah, kembali kejudul. Akhir-akhir ini, isu terorisme keangkat lagi nih. Hal ini dikarenakan adanya Bom bunuh diri di Makassar, kemudian disusul dengan aksi teror seseorang di Mabes Polri. Dan ngerinya, semua pelaku tergolong masih mudah nih, atau bisa dikatakan generasi milenial.
Dan hal yang paling membuat miris penulis adalah, cukup banyak orang-orang beranggapan bahwa isu terorisme adalah isu yang dibuat pemerintah untuk menutupi isu-isu yang saat ini sedang berkembang, seperti isu korupsi misalnya. Lalu, apa benar seperti itu? Nah, disini penulis akan menyampaikan opini penulis tentang hal ini.
Dari lubuk hati penulis yang paling dalam, sangat disayangkan terdapat pemikiran seperti ini dikala kita semua sedang bersama-sama memerangi terorisme. Walaupun, berbeda pemikiran adalah suatu hak yang sudah dijamin undang-undang. Tapi pemikiran seperti ini cukup berbahaya dan dapat digunakan oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan untuk memudarkan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.
Ketika rakyat dibuat tidak percaya, maka yang terjadi adalah ketidak puasan dan dilanjutkan dengan pemberontakan. Ketika situasi sudah genting seperti itu, kesempatan bagi para pelaku teror untuk melaksanakan tujuannnya dengan sangat mudah.
Kita semua tahu, bahwa pemerintah terus melakukan upaya untuk menarik investor dari luar negeri ke Indonesia. Dan ketika Indonesia terkena teror, para investor pastinya berpikir dua kali untuk menaruh uangnya ke Indonesia. Karena memang, mereka berinvestasi untuk untung dan tidak ingin rugi.
Dan, ketika pemerintah melakukan hal tersebut misalnya. Padahal sekarang informasi sangat mudah untuk diakses. Dan penulis percaya, masih banyak orang-orang jujur dinegeri ini yang pastinya akan bersuara jika itu memang benar terjadi. Mari, ketika informasi terbuka secara seluas-luasnya, pemikiran kita jangan dipersempit sesempit-sempitnya.
Kemudian, masih banyak orang yang mempertanyakan kenapa ketika Bom sudah meledak, banyak sekali para teroris yang ditangkap?
Penulis pernah mendengar mengenai hal tersebut langsung dari BNPT. Sebenarnya, sudah banyak para teroris ataupun terduga teroris ditangkap, tapi memang tidak diberitakan media. Salah satu tujuannnya memang untuk tidak membuat kegaduhan ditengah masyarakat. Apalagi, hal tersebut sangat mempengaruhi terhadap ekosistem perekonomian, yang menunjukkan bahwa Indonesia kurang aman.
Dengan banyaknya teroris yang ditangkap setelah pengeboman. Hal ini akan membuat masyarakat sedikit tenang dan tidak terlalu menganggu perekonomian ketika semua tahu bahwa dalang-dalang pengeboman sudah ditangkap.
Lalu, kenapa sebelum mengebom kok tidak ditangkap? Sehingga tidak harus terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.
Nah, dari sepengetahuan penulis yang minim ini. Jika kita bandingkan dengan Amerika yang lebih canggih misalnya. Amerika sendiri juga sering kok kecolongan, terutama mengenai penembakan secara berutal, dan itu dapat dikategorikan terorisme loh.
Dan tugas menanggulangi terorisme ini memang sangat berat, kita tidak boleh hanya mengandalkan BNPT saja. Tapi kita semua, semua elemen masyarakat harus sama-sama membantu. Agar hal-hal yang tidak diinginkan bisa sama-sama dicegah. Karena ketika kita semua bersatu, terorisme tidak ada tempat lagi disekitar kita.
Penulis juga ingin mengingatkan, jika ada orang yang mencurigakan disekitar kalian. Bisa hubungi RT ataupun polisi terdekat ya. Menjaga orang-orang tersayang didekat kita sebelum terlambat adalah lebih baik.
Penulis : Yoga Pratama
Leave a Reply