Indonesia memang kaya akan keberagaman, termasuk juga dengan makanan khas dari berbagai daerah yang pastinya ga kalah enak dengan makanan zaman sekarang, yuk kita tilik 3 makanan khas yang sudah jarang banget kamu temui loh.
- Clorot dari Purworejo.
Clorot merupakan sajian khas Purworejo, Jawa Tengah. Nama clorot diambil dari cara memakannya, yaitu dengan menekan ke atas pada bagian bawah kerucut, cara ini disebut dengan clorot. Celorot memiliki bahan dasar tepung yang dibungkus dengan janur dan dibentuk hingga mengkerucut. Dari bentuknya yang unik, membuat orang orang penasaran dan ingin mencobanya. Clorot memiliki rasa yang gurih dan manis sehingga banyak orang ketagihan untuk mencobanya lagi.
Jika kalian ingin membeli, bisa datang ke pasar Tradisional terdekat, harganya juga murah lhoo. Satu ikat clorot isi 10 hanya dibandrol dengan harga Rp. 10.000 rupiah saja, sangat murah bukan?
- Gula puan khas Palembang.
Gulo Puan, kudapan manis asal Palembang ini konon dahulu adalah makanan para bangsawan, warisan raja-raja Kesultanan Palembang Darrussalam. Seiring berjalan waktu, makanan in menjadi ciri khas masyarakat Palembang.
Tentang bahan utama dari Gulo Puan atau gula susu ini adalah susu segar dari kerbau khas daerah Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Jaraknya sekitar 85 km dari kota Palembang atau berkisar 50 km dari kota Kayu Agung yang merupakan ibu kota kabupaten OKI.Puan berarti susu dalam bahasa daerah Sumatera Selatan,Rasa Gulo Puan ini manis gurih, perpaduan antara karamel dan keju.
Cara membuat : lima liter susu kerbau rawa dan 1 kilogram gula merah dicampur dan dimasak dengan api kecil, kemudian diaduk terus hingga sekitar lima jam. Jika susu mengental hingga mengering dan membentuk gumpan kecoklatan, tandanya gulo puan ini siap dicetak sesuai selera.
- Sayur babanci khas Betawi.
Sayur Babanci merupakan salah satu makanan tradisional khas Betawi yang kini sudah langka keberadaannya. Hal ini karena alasan bumbu-bumbu pembuatnya yang semakin lama sulit ditemukan. Konon, nama babanci diambil dari sayur ini yang tidak jelas jenisnya karena tidak tergolong sebagai gulai, kare, maupun soto. Beberapa orang juga meyakini bahwa nama babanci diambil dari perpaduan antara babah dan enci yang disinyalir makanan ini dulunya dibuat oleh para peranakan Betawi-Tionghoa.
Tulisan: @24lolitachelsea
Designt : Shafira Putri
Leave a Reply