Belakangan muncul istilah people pleaser. Istilah ini digunakan untuk memberikan sebutan pada orang nggak enakan yang selalu berkata iya untuk orang lain padahal dalam hatinya berkata sebaliknya. Seperti istilahnya, people pleaser berarti keinginan untuk menyenangkan orang lain dan berusaha memenuhi ekspektasi mereka.
Tak jarang people pleaser akan menaruh kebutuhan pribadinya pada urutan terakhir. Dia seringkali menggap opini, perkataan, dan masalah orang lain lebih penting daripada miliknya sendiri. Hal ini memicu adanya kehilangan diri sendiri. Berawal dari kurangnya keinginan untuk mengetahui diri sendiri.
Seorang people pleaser biasanya menaruh kebahagiannya pada validasi atau pandangan orang lain terhadap dirinya. Dia memiliki kecemasan untuk ditinggalkan atau tidak disukai bila tidak menerima ajakan atau berkata iya pada permintaan orang lain. Dia merasa akan lebih berguna bila dapat membantu orang lain. Sebaliknya ia merasa kurang berguna bila tidak memenuhi ekspektasi orang lain.
People pleaser berkaitan pula pada tingkat kepercayaan diri atau self esteem seseorang. Hal ini berkaitan dengan pemikiran bahwa kebahagiannya dan makna dirinya bergantung pada pandangan orang lain. Padahal tanpa membantu orang lain yang melebihi kemampuannya bukan berarti ia menjadi sosok yang jahat. Orang-orang disekitar jika memang baik pasti akan mengerti.
Ketidaksanggupan berkata tidak pada permintaan orang lain bisa dikatakan sebagai tanda kurangnya kemampuan bernegosiasi. Sehingga tidak memiliki upaya untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya diinginkan atau opini yang berlawanan dengan orang lain.
Bila anda merasa merasakan hal-hal yang disebutkan di atas, anda harus mengakui bila menjadi people pleaser tidak membuat anda bahagia. Seringkali malah muncul rasa cemas dan khawatir. Untuk itu perlu melakukan beberapa hal untuk keluar dari jeratan people pleaser. Diantaranya adalah dengan menetapkan batasan atau boundaries. Pikirkanlah aturan dan batasan dalam berhubungan dengan orang lain. Seperti sejauh mana kemampuan diri dalam membantu orang lain.
Kemudian cobalah untuk memiliki keyakinan bahwa yang berhak memilikimu adalah diri sendiri. Dengan keyakinan ini anda akan lebih bisa menghargai, menjaga, dan menyayangi diri sendiri.
Seorang people pleaser memiliki ketakutakan akan dijauhi oleh orang lain bila berbuat salah. Namun, sebagai manusia pasti bisa berbuat salah dan dosa. Justru jika kita pernah berbuat salah dan orang lain tetap mau bersama, itu berarti dia adalah orang yang baik yang dihadirkan oleh Tuhan. Dampak positifnya adalah kita mengetahui siapa yang tulus bersama kita dan yang hanya memanfaatkan kehadiran kita.
Penulis :@afterbluee_
Editor : Nazillatul Khuril’in
Design: @yusriyya.malik
Leave a Reply