Prasangka sudah pasti sering dialami. Entah dilakukan orang lain kepada kita atau sebaliknya. Seringkali prasangka berkonotasi negatif. Sehingga bisa menjurus kepada fakta tidak benar. Karena prasangka pula muncul perselisihan antar individu atau kelompok. Lalu, apa saja yang menyebabkan prasangka muncul di benak manusia?
Prasangka sendiri dalam KBBI memiliki arti pendapat atau anggapan kurang baik atau disertai emosi kepada sesuatu yang belum adanya proses menyelidiki. Dapat dikatakan pula bahwa prasangka berarti membuat keputusan atau penilaian sebelum mengerti fakta sebenarnya.
Prasangka turut andil dalam munculnya sikap diskriminatif. Hal ini dapat disebabkan oleh perasaan kuat yang disertai emosi negatif akan suatu perbedaan mulai dari ras, suku, agama, dan budaya. Sikap diskriminatif terhadap suatu kelompok ini dapat dikatakan sebagai salah satu efek negatif dari prasangka sosial. Selain itu beberapa sikap yang menandai sebuah prasangka yaitu memberikan stereotip negatif, cenderung mudah mengeneralisasi suatu individu dalam kelompok, serta penilaian ektrem.
Menurut laman Ensiklopedia Dunia yang mengutip Mar’at (1981) prasangka memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi prasangka sosial. Faktor tersebut diantaranya pengaruh kepribadian seseorang, misalnya orang dengan kepribadian otoriter cenderung merasa curiga, berfikir dogmatis, dan berpusat pada dirinya. Kemudian faktor kedua adalah pendidikan dan status seseorang. Ketiga, pengaruh pendidikan anak oleh orang tua. Keempat, pengaruh kelompok. Kelima, pengaruh politik dan ekonomi. Keenam, pengaruh komunikasi dan yang terakhir pengaruh hubungan sosial.
Biasanya orang yang berprasangka memiliki sedikit pengalaman pribadi dengan individu atau kelompok yang diprasangkai. Hal ini menjadi faktor menguatnya bias penilaian. Disamping itu, seperti halnya faktor-faktor yang telah dibahas di paragraf sebelumnya, seperti gesekan hubungan sosial atau politik ekonomi, perbaikan prasangka ke arah positif sukar dilakukan. Menurut buku Sapiens oleh Yuval Harari dikatakan bahwa terdapat kecenderungan manusia untuk mempertahankan eksistensi dan harga diri kelompoknya. Ini termasuk dalam prinsip mempertahankan diri. Sehingga bias kelompok akan selalu ada. Seperti menganggap bahwa kelompoknya lebih baik ketimbang kelompok lain.
Harus digarisbawahi bahwa prasangka termasuk dalam ranah negatif. Seringkali bersifat dan memiliki dampak negatif baik individu maupun kelompok. Karena prasangka muncul sebelum adanya cek fakta maka alangkah lebih baik untuk selalu melihat sesuatu lebih dekat. Misalnya bila itu berhubungan dengan fakta dari kelompok lain yang berbeda pandangan alangkah lebih baik dengan menganalisis pandangan lawan tersebut. Menarik kesimpulan tanpa didahului adanya proses berpikir kritis sama saja meremehkan pemikiran sendiri.
Sumber artikel Ensiklopedia Dunia
Link:https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Prasangka#:~:text=Prasangka%20terjadi%20karena%20adanya%20kompetisi,dikenal%20dengan%20realistic%20conflict%20theory.
Tulisan: @afterbluee_
Design: @yusriyya.malik
Leave a Reply