free page hit counter
Membersamai Pemuda Lintas Iman Menjaga Bumi dengan Mencegah Abrasi

Minggu 14 Desember 2024, Duta Damai BNPT Regional Jawa Tengah berkesempatan menghadiri acara tanam mangrove lintas iman. Acara yang diusung oleh Ecopeace ini diadakan di Pantai tirang kota Semarang, yang mempunyai jargon Pantai Tirang ojo nganti ilang (Pantai Tirang jangan sampai hilang). Jargon ini bukanlah sekedar majas agar jargon tekesan estetik dengan berirama, namun memang faktanya Pantai Tirang atau bahkan Sebagian besar daratan di Semarang terancam tenggelam. Hal ini disampaikan oleh salah satu aktivis lingkungan.

“Penelitian ini pernah dibuktikan oleh sekelompok mahasiswa Unisulla. Pada tahun 2016 mereka menemukan data bahwa daratan di Pantai Tirang dan Semarang mengalami penurunan sekitar 1 s/d 1,5 CM setiap tahunnya.” Ujar Mas Iing aktivis lingkungan.

Berangkat dari hal itu, Ecopeace yang merupakan organisasi dengan minat utamanya kepada kelestarian lingkungan, kemudian mengajak banyak anak muda dari berbagai latar belakang untuk bersama-sama menjaga lingkungan. Salah satunya adalah dengan menanam mangrove di Pantai Tirang Semarang.

“Mangrove ini punya kekuatan mengikat tanak, akarnya mampu menyebar dan mampu masuk ke dalam tanah serta mengait tanah dengan kuat.” Ujar Mas Iing.

Duta Damai BNPT Regional Jawa Tengah, sebagai organisasi yang bergerak dalam menyebarkan narasi perdamaian sangat mendukung gerakan positif ini. Melalui koordinator Duta Damai Saiful Islam yang kebetulan menghadiri acara tersebut, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah yang baik untuk kehidupan manusia.

“Ini merupakan kegiatan yang sangat positif, kehidupan manusia tidak bisa lepas dari kehidupan alam. Maka dengan menjaga alam, maka sejatinya kita juga sedang menjaga keberlangsungan hidup manusia.” Ujar Saiful Islam.

Dalam kesempatan ini juga, Saiful Islam memberikan pesan agar kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai sini. Bahkan seharusnya kegiatan ini akan menginspirasi kegiatan yang serupa di seluruh Indonesia.

“Saya sangat berharap kegiatan positif ini akan terus berlipat ganda, tidak hanya berhenti di Kota Semarang saja. Tapi bisa dilaksanakan disemua daerah di Indonesia. Jika kegiatan ini berhasil berlipat ganda, maka kita sudah satu langkah menyelamatkan hidup umat manusia.” Ujar Saiful Islam kepada seluruh peserta.

Selain penanaman mangrove acara ini juga diselingi dengan diskusi, dengan membahas mengenai perspektif alam dan manusia. Diskusi ini dipimpin oleh pemuka agama Bhikkhu Budi Utomo Ditthisampanno. Beliau berpesan mengenai pentingnya menjaga alam.

“Dengan menjaga alam maka alam akan menjaga kita, itulah konsep tabur tuai dalam agama Buddha.” Ujar Bhikkhu Budi.

Oleh : Eno Malaka

Leave a Reply

Your email address will not be published.