Hero Complex adalah ketika seseorang berusaha untuk menjadi ‘pahlawan’ dalam situasi yang ada. Tidak peduli situasi atau peluangnya, mereka ingin menjadi orang yang menyelamatkan seseorang hingga secara luas, menyelamatkan hari itu. Dalam beberapa definisi, seseorang dengan Hero Complex bahkan dengan sengaja menciptakan situasi yang tidak nyaman atau merugikan orang lain. Hal ini dilakukan agar mereka mendapatkan pujian untuk memperbaikinya nanti. Hero Complex sering juga disebut Hero Syndrome atau Savior Complex.
Apakah Hero Complex Termasuk dalam Gangguan Mental?
Jawabannya adalah, tidak. Walaupun Hero Complex sebagian besar merupakan fenomena psikologis, tapi Hero Complex bukanlah gangguan yang dapat didiagnosis atau dapat suatu istilah klinis. Namun, gejala Hero Complex yang dilaporkan (Seperti rasa harga diri yang berlebihan), mirip dengan delusi kebesaran, yang juga dikenal sebagai delusi keagungan. Pasien menganggap diri mereka terkenal, kaya, dan berkuasa. Kadang-kadang mereka bahkan menyebut diri mereka sendiri dalam sebuah istilah ilahi.
Sebagian besar mempercayai bahwa Hero Complex ini ditemukan pada orang-orang dengan pekerjaan pegawai negeri atau terkait keselamatan orang seperti; polisi, pemadam kebakaran, hingga dokter. Kenyataannya, Hero Syndrome dapat ditemukan dimana saja. Bahkan, Anda mungkin memiliki Hero Complex!
Meskipun mungkin tampak negatif, Hero Complex sebenarnya tidak selalu perlu dikhawatirkan. Beberapa orang hanya menginginkan lebih banyak pengakuan daripada yang lain. Hal ini cukup umum dalam budaya individualistis dan kapitalis. Namun, ada beberapa kasus ketika Hero Complex dapat mengakibatkan beberapa situasi berbahaya.
Bahaya yang Dapat Timbul dari Hero Complex
Lalu apa saja bahaya yang bisa ditimbulkan dari fenomena ini? Salah satunya, Lingkungan menjadi kurang bersahabat. Contohnya saat memiliki satu orang yang secara konsisten membanggakan pencapaian dan kemampuannya. Tentu hal itu cukup menjengkelkan. Dalam tim yang membutuhkan komunikasi dan kerja sama, orang yang memiliki Hero Complex kemungkinan dapat mengganggu dan mengasingkan rekan satu timnya.
Rasa percaya diri terlalu tinggi yang malah mengaburkan penilaian. Mereka yang mengidap Hero Complex hanya peduli dengan harga diri mereka, dan mungkin memprioritaskan egonya di atas rekan-rekan mereka. Misalnya, seorang dokter mungkin terlalu fokus untuk mendapatkan promosi sehingga mereka mungkin mengabaikan tugas manajerial mereka di rumah sakit.
Bagaimana Cara Mengidentifikasi Hero Complex?
Perlu diingat, Hero Complex bukanlah kondisi yang dapat didiagnosis. Jadi tidak ada cara pasti untuk mengetahui apakah seseorang “memiliki” Complex tersebut. Tetapi, ada tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa seseorang lebih mungkin memiliki Hero Complex. Diantaranya:
- Orang-orang dengan Hero Complex menyukai pengakuan untuk pekerjaan, pakaian, serta gaya hidup mereka.
- Beberapa orang menyebutnya sebagai Savior Complex karena kebutuhan mereka untuk menyelamatkan mereka yang membutuhkan. Mereka mungkin terlalu cepat untuk memberikan saran atau lebih peduli tentang sesi foto di acara amal.
- Narsisme adalah salah satu tanda untuk Hero Complex.
Cara Berhadapan dengan Orang yang Memiliki Hero Complex
Sekali lagi, tidak semua orang dengan Hero Complex akan menimbulkan masalah. Sangat wajar memang jika ada orang yang egois atau sombong. Hanya ketika itu mulai mempengaruhi pekerjaan bisnis, Anda perlu mempertimbangkan langkah yang perlu Anda lakukan.
Jika Anda mencurigai seseorang memiliki Hero Complex yang mengganggu, pertama-tama tinjau mengapa Anda sampai pada kesimpulan itu – apakah perilaku mereka memengaruhi suasana tim lainnya? Apakah itu menghasilkan pekerjaan yang kurang dapat diterima?
Bicaralah dengan orang tersebut, atau jika Anda memiliki departemen SDM, mintalah seseorang untuk menengahi percakapan terlebih dahulu. Biarkan mereka tahu bahwa meskipun kepribadian yang kuat diterima, itu tidak boleh membuat orang lain merasa sengsara atau kurang produktif.
Leave a Reply