Duta Damai Dunia Maya BNPT Jawa Tengah menjadi salah satu pengisi acara pada Seminar Strategi Literasi Media Dalam Meningkatkan Nalar Kritis Santri Mahasiswa Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan. Kegiatan ini diinisiasi oleh Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang, serta bertempat di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan.
Duta Damai Dunia Maya BNPT Jawa Tengah yang menyampaikan materi ini, Fiskal Purbawan menjelaskan bahwa semua orang memiliki potensi untuk terkena pengaruh dari kelompok radikal. Ia juga menjelaskan bagaimana bahayanya paham radikalisme yang mengarah kepada aksi teror
“Radikalisme ini membuat semua orang bisa jadi korban. Banyak korban merasa tidak menyangka kalau bisa menjadi korban dari aksi teror” tambah pria kelahiran Pati ini.
Ia pun meminta seluruh peserta untuk jeli dalam menerima informasi. Karena tak jarang kelompok radikal dan teror sering menyebarkan pemahamannya dengan bumbu hoaks, framing, dan narasi kekerasan.
Pria yang akrab disapa Fiskal ini juga mengajak agar para santri tidak hanya mengajak santri untuk menghentikan stop mencegah menyebarkan paham radikalisme. Tapi juga menghentikan penyebaran foto atau video dari korban aksi teror. Fiskal kemudian menjelaskan bahaya dari tersebarnya foto korban.
“Saya ada teman yang ketakutan melihat foto korban ledakan bom di makasar. Pesan yg ingin disampaikan kelompok teror ini tercapai” tandas Fiskal.
Acara ini sendiri dihadiri oleh 350 Santri yang tersebar dari santri Putra dan Putri. Dalam sambutannya, pengurus Pondok Pesantren Fadhlul Fadlan, K.H Fadlolan Musyaffa berpesan agar peserta para santri harus mempunyai banyak ilmu, tetapi tetap tidak meninggalkan norma-norma yang berlaku.
“Segala sesuatu harus kondisional, tetapi tetap tidak meninggalkan norma-norma. Sehingga, para santri dapat mendapatkan banyak ilmu, termasuk literasi media.”
Nilna Nikmah, Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) juga menyampaikan mengenai pentingnya para santri mengetahui literasi media sehingga mereka tidak mudah tertipu dengan adanya berita hoaks.
“Memberi pelatihan literasi, agar pondok dapat menularkan ke santri yang lain, agar semua santri harapannya bisa melek media semua. Sehingga mereka tidak tertipu dengan hoax dan lain sebagainya.”
Penulis: Yoga Pratama & Fiskal Purbawan
Leave a Reply