Indonesia menjadi salah satu negara yang didominasi oleh masyarakat yang memeluk agama Islam di dunia. Umat islam menjadi salah satu agama yang dihadapi dengan berbagai fenomena di era disrupsi saat ini, era disrupsi membawa masyarakat dalam tatanan hidup baru. Saat ini di era disrupsi hampir semua tatanan kehidupan menggunakan teknologi untuk membantu kehidupan sehari-hari. Sebenarnya apa yang dimaksud era disrupsi? Sehingga masyarakat berbondong-bondong mempersiapkan untuk menghadapi tantangan yang akan terjadi dikemudian hari.
Era disrupsi menurut jurnal e-prosiding istilah disrupsi ini banyak digunakan dan populer pada abad ke 20, era disrupsi muncul ditengah-tengah pembentukan ekonomi secara pesat melalui dunia bisnis dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Era disrupsi mengalami perubahan berbagai pola dalam berkehidupan dengan merebaknya perubahan tersebut maka gaya hidup, gaya penampilan, ekonomi, dan lain sebagainya mengalami dorongan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Era disrupsi memasuki dalam dominasi global, artinya era disrupsi merupakan era yang dimana semua perubahan terdampak dalam wilayah global atau yang disebut dengan globalisasi, era globalisasi satu kesatuan dengan era disrupsi yang mendorong manusia beradaptasi dengan gaya hidup baru. Globalisasi menjadi keadaan yang dihadapi oleh generasi milenial. Lalu, apa yang disebut dengan era globalisasi? Menurut ahli sosiologi Indonesia, Selo Soemardjan menyebut globalisasi merupakan terbentuknya sistem organisasi masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem atau gerakan yang sama.
Maka, hal ini akan mempengaruhi pada sistem industri, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya. Sistem baru ini akan terus berkembang mengikuti seiringnya peradaban manusia, perkembangan zaman yang pesat sehingga semua informasi bisa mudahnya diserap melalui media komunikasi lewat jaringan internet.
Seputar gaya hidup menjadi sebuah agen yang diminati oleh generasi milenial, generasi milenial menurut penelitian lebih mengutamakan gaya hidup yang mahal, mulai dari makanan hingga pakaian karena hal ini dipengaruhi oleh transformasi budaya dari luar yang diadopsi oleh generasi milenial saat ini. Sebenarnya tantangan yang dihadapi oleh generasi milenial di era disrupsi dan globalisasi apa saja? Adanya arus silang menyilang dalam artian arus silang ini dampaknya ingin dirasakan oleh semua orang yakni contohnya budaya elite yang digandrungi oleh kelas bawah maupun menengah akibatnya terjadi ketimpangan dalam pola fikir dan sistem ekonominya, budaya luar yang mentranformasi cara berpakaian yang diadopsi oleh masyarakat kelas bawah hingga keatas. Contoh diatas merupakan keharusan kita sebaga generasi milenial harus sadar karena telah mengalami rekaya yang luar biasa.
Cara berpakaian saat ini banyak diminati oleh kalangan generasi milenial yang menginginkan tren seperti budaya asing salah satunya dengan menampilkan beberapa lekuk bagian tubuh, jelas hal ini dilarang dala agama Islam, adapun Allah telah memerintahkan dalam ayat Alqur’an : “…sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah..” (Q.S.Al- A’raf. 7:26). Cara berpakaian yang baik agar tidak terhindar dari budaya luar merupakan cara pandang dan cara berfikir seorang muslim untuk menjadi muslim yang ta’at. Halal life style menjadi fenomena yang saat ini diperbincangkan dan diterapkan oleh berbagai masyarakat muslim di dunia, namun tak jarang masyarakan non muslim pun ikut menerapakan halal life style dalam kehidupan mereka.
Halal life style yang dilakukan oleh umat muslim salah satunya yakni seorang muslim yang memiliki pemikiran yang baik sesuai syariat agama dengan mengimplementasikan dikehidupannya dimulai dari cara memilih makanan yang halal dan pakaian yang halal agar baik untuk digunakan. Generasi milenial sangat mudah dipengaruhi oleh budaya asing sehingga mereka sangat mudah untuk menirukan gaya hidupnya. Lalu, bagaimana seorang muslim memandang fenomena tersebut dan bagaimana menghadapinya agar tidak mengikuti tren berpenampilan ala budaya asing? Pertama, generasi milenial khususnya muslim bisa memilih informasi yang positif dan diimplementasikan dikehidupan sosial, dan pengaruh negatif yang tidak sesuai aturan agama bisa dihindari jika itu tidak mencerminkan kehidupan seorang muslim.
Kedua, memilih pergaulan yang positif, hal itu akan mempengaruhi pola pikir kamu ke energi positif. Ketiga, lakukan hal-hal yang positif dan meningkatkan daya inovasi serta kreativitas kamu di era disrupsi ini, seperti menjadi volunteer ikut organisasi sosial dan keagamaan, dan lain sebagainya.
Mindset seorang generasi milenial harus mempunyai moral yang baik untuk diimplementasikan di era globalisasi dan disrupsi ini, moral yang baik di era teknologi itu seperti apa? Yang pertama, kamu bisa membuat konten dimedia sosial seperti memberikan kata-kata motivasi, berbagi pengalaman, berbagi ilmu dan menjadi sahabat baik bermedia sosial. Kedua, jangan gampang terprovokasi oleh pemberitaan media sehingga kamu menjadi tidak cerdas dalam bermedia sosial. Ketiga, bisa menerima pendapat orang lain. Mindset kamu terhadap apa yang kamu tanam merupakan gambaran dari pribadi kamu dan kehidupan didunia nyata, jika kamu memiliki cara pandang yang baik maka cara berkehidupan kamu akan mengikuti cara berpikir kamu yang positif.
Halal life style di Indonesia juga memiliki Undang-undang yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakni UU No. 33 Tahun 2014, adanya UU ini semua industri diharapkan mampu menjadi penopang dalam memudahkan masyarakat untuk memilih produk halal dan memudahkan dalam kehidupan sehari-hari, serta produk yang berlabel halal sangat diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya muslim karena dengan kemudahan untuk memilih produk yang halal sesuai aturan agama.
Menjadi generasi yang lahir sebagai generasi disrupsi sehingga berbagai macam pola kehidupan serta pengaruhnya dikalangan seluruh dunia, globalisasi menjadi alat penentu seorang muslim untuk memiliki pola pikir yang benar-benar cerdas, kreatif, aktiv, inovatif, dan komunikatif. Moral dan etika tetap harus dijaga apalagi dalam berperilaku dan berpenampilan menjadi pokok seseorang dalam menerapkan akhlak yang mulia sesuai aturan agama. Maka, kita sebagai seorang muslim harus memiliki pola pikir yang baik yang tidak mengubah atau bertentangan dengan agama.
Leave a Reply