free page hit counter
Home » Mengenal Varian Baru Covid-19 : Kappa, Eta, dan Lota

Mengenal Varian Baru Covid-19 : Kappa, Eta, dan Lota

Mengenal Varian Baru Covid-19 : Kappa, Eta, dan Lota

pa, Eta, dan Lota

 

Belum lama Indonesia mengumumkan varian baru virus corona bahkan sampai saat ini belum reda, WHO kembali mengumumkan menemukan varian baru virus corona, yakni Kappa, Eta, dan Lota. Sebelumnya WHO juga sudah mengumumkan varian Alfa, Beta, Gamma, dan Delta.

Melalui Kementerian Kesehatan Indonesia, mereka mengumumkan ditemukannya varian baru virus corona yaitu Kappa B.1617.1 yang ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Saat ini, Indonesia sedang terus berusaha menekan penyebaran varian Delta yang sudah mendominasi penularan Covid-19 di beberapa provinsi besar. Adapun varian Alpha, Delta, dan Kappa adalah varian yang telah memicu rekor infeksi di beberapa negara seperti India dan beberapa bagian negara di Eropa.

Beikut adalah perpedaan varian Kappa dan Delta. Varian Delta pertama kali diidentifikasi di India yang pada saat itu bisa menular dengan cepat hingga ratusan ribu kasus positif Covid-19 dalam sehari di India dan ribuan orang meninggal karena varian ini. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 80 negara yang melaporkan varian Delta. Varian Delta memang memiliki tingkat penularan yang tinggi. Tingkat penularan varian Delta bisa mencapai 50%-60% yang membuat otoritas kesehatan khawatir.

Walaupun memiliki tingkat penularan yang tinggi, varian Delta belum terbukti lebih mematikan dari pada varian sebelumnya yakni varian Alpha atau varian yang lain. Akan tetapi, varian Delta masih harus diwaspadai karena tingkat penularan yang cepat dan bisa mengakibatkan pasien harus dirawat inap.

Gejala yang diberikan oleh varian Delta juga lebih buruk dari varian lainnya yakni penderita akan merasakan sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam hingga batuk. Beberapa kasus penderita juga akan merasanya tidak nyaman dan nyeri pada beberapa bagian tubuh, diare, mata merah serta ruam pada kulit atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki. Gejala serius varian Delta, pasien merasa hilang rasa pada indera penciuman dan perasa, kesulitan bernafas, nyeri dada atau rasa tertekan pada dada, dan hilangnya kemampuan bergerak dan berbiacara. Jika masyarakat merasakan gejala berikut, sangat disarankan untuk segera mencari fasilitas medis dan mendapatkan penangnganan segera.

Seperti varian yang lain, varian Delta juga bisa dicegah dengan tetap menaati protokol kesehatan seperti yang dihimbau oleh pemerintah dan melakukan vaksinasi virus corona. Menurut Studi PHE menemukan bahwa vaksin Pfizer-bioNTech cukup efektif terhadap varian delta hingga 96 persen pada dosis kedua. Kemudian AstraZeneca bisa mencapai 92 persen pada dosis kedua. Untuk vaksin yang lain juga memiliki efektivitas terhadap virus corona.

Varian Covid-19 Kappa ditemukan pertama kali juga di India yang saat ini juga sudah sampai ke Indonesia. Belum banyak studi yang meneliti sifat dari varian Kappa, hingga saat ini WHO juga belum meningkatkan kategori varian Kappa sebagai varian yang mengkhawatirkan. Namun demikian, beberapa peneliti tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap varian baru virus corona yang sekarang sedang mewabah dengan tetap menaati dengan disiplin protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.