Virus merupakan organisme dengan ukuran kecil yang memiliki sifat parasit bagi inangnya. Sebagai parasit virus memiliki dampak negatif dan dapat melemahkan apapun makhluk hidup yang dihinggapi. Dampak yang diakibatkan dari virus ini dapat bermacam-macam dimulai dari lemahnya imun, hingga mengakibatkan kematian. Perubahan ekstrem merupakan perubahan yang berlebihan dan melampaui batas. Perubahan ekstrem ini dikenal sebagai radikalisme.
Sama seperti halnya virus, perubahan ekstrem atau radikal memberikan dampak buruk bagi keutuhan suatu negara. Perubahan ekstrem ini cukup mengkhawatirkan banyak pihak bahkan hampir di seluruh negara menentang adanya perubahan ekstrem ini. Jika perubahan ekstrem diabaikan, maka tidak dapat dipungkiri akan menimbulkan kekacauan di seluruh lapisan masyarakat.
Virus dapat menyebar dengan cepat melalui beberapa hal yakni transmisi air, angin dan bahkan dapat tersebar dari orang yang sedang berbicara. Lebih kuat daripada hal itu, radikalisme atau perubahan ekstrem dapat menyebar mudah melalui benda di sekitar manusia. Paham perubahan ekstrem ini dapat tersebar mudah hanya dengan teknologi yang berkembang saat ini. Digitalisasi tidak hanya memberikan pengaruh positif bagi perkembangan kehidupan. Pasalnya beberapa pihak tertentu memanfaatkan perkembangan teknologi dengan menyebarkan sesuatu yang dapat mempengaruhi pikiran pengguna jika tidak dibentengi dengan keyakinan yang kuat. Kepala BNPT Komjen Boy Rafli (28/12/2022) mengatakan ditemukan sebanyak 600 akun atau situs yang memiliki unsur radikal. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial menjadi salah satu faktor dari penyebaran radikalisme pada masyarakat pengguna internet khususnya Facebook yang menjadi situs terbanyak media sosial yang mengandung unsur radikal.
Virus dapat dilemahkan dengan cara memberikan anti virus atau yang kita kenal sebagai vaksinasi. Radikalisme juga dapat dilemahkan dengan cara memberikan anti virus atau vaksinasi. Vaksinasi radikal merupakan anti virus dari radikal yang isinya berupa nasionalisme. Nasionalisme merupakan paham kebangsaan yang didalamnya terkandung kesadaran akan semangat dan bangga pada tanah air. Membumikan anti virus pada perubahan ekstrem melalui nasionalisme dapat dilakukan beberapa hal, diantaranya transformasi wawasan kebangsaan, revitalisasi pancasila dan akar budaya bangsa
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli (2/8/2022) mengatakan bahwa radikalisme, intoleransi dan terorisme diibaratkan sebagai suatu virus. Sama halnya dengan penanganan COVID-19 yang dapat ditangani dengan menggunakan vaksin, maka perubahan ekstrem tersebut juga dapat ditangkal menggunakan vaksin dengan memperkuat konsensus nasional yaitu pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Empat pilar tersebut haruslah terus digaungkan supaya dapat menekan perubahan ekstrem yang terjadi. Contoh sederhana yang dapat diterapkan dalam membumikan anti-virus tersebut adalah toleransi antar sesama. Konteks dari toleransi ini tidak hanya berkaitan dengan saling menghormati agama yang dimiliki oleh orang lain. Toleransi ini dapat berwujud saling berbagai dan menerima pemberian dari orang yang berbeda agamanya. Dengan hal itu terciptalah kebudayaan untuk hidup berdampingan walaupun memiliki keyakinan yang berbeda.
Membumikan anti-virus pada perubahan ekstrem berarti membumikan nasionalisme pada paham perubahan ekstrem. Dengan nasionalisme diharapkan mampu menekan berkembangnya perubahan ekstrem yang tersebar luas dari berbagai platform di berbagai media sosial dan website yang menjadi sumber dari penyebaran paham perubahan ekstrem. Membumikan anti-virus pada akhirnya akan menguatkan tatanan kehidupan negara karena paham perubahan ekstrem yang melemah dan semakin hilang akibat dari nasionalisme.
Sumber:
https://kaltara.antaranews.com/berita/496117/telaah–ini-vaksin-bnpt-melawan-virus-radikalisme
Penulis: @nurkhaaal
Desain : @___nblll
Leave a Reply