Sobat damai, setiap tanggal 22 Oktober, kita memperingatinya sebagai Hari Santri Nasional (HSN). Seluruh santri dari berbagai pelosok negeri sangat antusias menyambut peringatan hari bersejarah ini. Hari dimana pertama kali dibacakannya seruan jihad kaum santri untuk melawan tentara sekutu yang ingin menggencarkan serangan di wilayah Surabaya dengan tujuan ingin menguasai dan menjajah kembali wilayah Republik...
Flash News:
KEISTIMEWAAN AGAMA HINDU DI BALI
SRAWUNG SEDULUR #13 PURA AGUNG GIRI NATHA SEMARANG
SERAH TERIMA JABATAN DAN RAKERDA DUTA DAMAI BNPT RI JAWA TENGAH
Rumus Fisika Yang Sering Dijadikan Sindiran Ternyata Maknanya Positif Banget
Pemilu sudah Usai, Mari Rajut Perdamaian
Seminar Public Speaking; Duta Damai Jawa Tengah Kolaborasi Dengan Himasif Polifurneka Kendal
Srawung Sedulur Duta Damai BNPT dengan Sedulur Sikep Pati
Silaturahmi BNPT RI Bersama FKPT Jawa Tengah, Duta Damai Jawa Tengah & Duta Damai Santri Jawa Tengah
KELUARGA WINONA ARAMINTA YANG VIRAL KARENA KONTEN LUCUNYA MEMPUNYAI PAPA & MAMA YANG BERBEDA AGAMA
HAUL GUSDUR KE-14, GUSDURIAN PEKALONGAN ADAKAN BINCANG DEMOKRASI
Meniti Pemilu Damai dengan Harapan tanpa luka
DDJateng Goes To School SMP N 3 Bae
Satu Kepedulian, Satu Pemberian, Untuk Sejuta Kebaikan Damai untuk Difabel: Bunda Novi Figur Kartini Masa Kini
Mengenal Bhe Kun dalam Perayaan Yang Suci Sam Poo Tay Djien ke 168 Tahun
Internalisasi Nilai Karakter Profil Pelajar Pancasila Dimensi Berkebhinekaan Global: Melukis dengan Berbagai Warna dalam Kehidupan
Duta Damai BNPT RI Jawa Tengah Berbagi Kasih Hari Natal di Gereja Katedral Semarang
5 Film Indonesia yang Satukan Perbedaan, Ajarkan Toleransi Beragama
Rancangan Robot Berbahasa Daerah: Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Bahasa Daerah
Swamedikasi, Pengobatan Secara Mandiri dengan Benar dan Tepat
Post
Post
Nasir Abbas, Pemuda yang ‘Hijrah’ dari Kelompok Ekstremisme
Dalam usia yang masih muda, Nasir pernah menjadi pelatih militer jihadis di Filipina, hingga menjadi pimpinan Mantiqi III Jamaah Islamiyah Asia Tenggara. Ia juga pernah menjadi pelatih militer di Poso, sebelum akhirnya Nasir bersembunyi di sebuah Vila dan ditangkap oleh aparat kepolisian Indonesia