Dalam usia yang masih muda, Nasir pernah menjadi pelatih militer jihadis di Filipina, hingga menjadi pimpinan Mantiqi III Jamaah Islamiyah Asia Tenggara. Ia juga pernah menjadi pelatih militer di Poso, sebelum akhirnya Nasir bersembunyi di sebuah Vila dan ditangkap oleh aparat kepolisian Indonesia