Pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia memaksa orang untuk tidak melakukan kegiatan luar rumah termasuk sekolah dan bagi para murid. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa mulai harus bisa berinovasi, salah satunya dengan melakukan kegiatan belajar mengajar secara online. Pembelajaran secara online merupakan hal yang baru bagi murid, guru dan orang tua. Kendati begitu, wabah pandemic ini mengakselerasi pendidikan 4.0 sistem pembelajaran yang dilakukan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Walaupun begitu, ada beberapa tantangan besar dalam pelaksanaan pembelajaran online atau daring. Pertama, tenaga pendidik belum terbiasa menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat daring dan benar-benar sepenuhnya online. Masih banyak guru yang belum bisa menggunakan gadget, umumnya pada guru yang sudah berumur. Banyak dari mereka yang mengeluhkan sulitnya menggunakan aplikasi meeting yang disediakan sekolah untuk proses KBM.
Kedua, tidak semua murid memiliki perangkat smartphone yang support dengan aplikasi meeting yang digunakan untuk proses KBM. Bahkan tidak sedikit murid yang belum mempunyai gadget karena memang terkendala ekonomi orang tua. Banyak berita yang dimuat tentang kendala ini, ada orang tua yang menjual kambingnya demi membelikan smartphone putranya di Jombang, ada adik kakak di Sigi yang harus meminjam HP dan berjalan 5 KM untuk mendapatkan jaringan internet dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain murid yang memang memerlukan smartphone untuk mengikuti KBM, mereka juga tentu membutuhkan kuota dan jaringan internet.
Kendala ketiga, proses pembelajaran daring ini tidak akan begitu susah bagi mereka yang memang tinggal di daerah yang mudah jaringan internet seperti di perkotaan atau pusat desa. Berbeda cerita bagi mereka yang tinggal di daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal). Selain ekonomi yang memang tergolong menengah kebawah yang mana belum tentu memiliki HP maupun membeli kuota, untuk mencari jaringan internet para murid dan tenaga pendidik bahkan harus berjuang berjalan sampai berkilometer maupun mendaki bukit untuk mendapatkan sinyal internet seperti yang terjadi di Palupuah, Kabupaten Agam, Sumbar. Pelajar asal Sungai Guntuang setiap harinya harus naik ke puncak bukit untuk mendapatkan sinyal internet.
Beberapa kendala berikut menjadi kendala yang harus dicarikan solusinya Bersama. Dampak dari menyebarnya wabah pandemi Covid-19 sudah memperlambat pertumbuhan ekonomi dan juga mempersulit pendidikan. Beberapa wacana mengaktifkan kegiatan belajar mengajar (KBM) Kembali hanya boleh dilakukan di daerah yang memiliki label zona hijau dan tentunnya sekolah harus mempersiapkan protokol kesehatannya. Akan tetapi, gagasan tersebut urung dilakukan karena meningkatnya angka positif Covid-19 di Indonesia sampai saat ini. Sehingga proses pembelajaran dari jenjang paling kecil hingga perguruan tinggi di online-kan sampai akhir tahun.
Untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi sistem pembelajaran online Sampoerna Academy membagikan 5 tips yang bisa digunakan, yakni (1) Mengenali tipi-tipe anak, maksudnya setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda dan unik. Hal ini juga mempengaruhi cara belajar mereka. Orang tua harus mengenali secara keseluruhan karakteristik anaknya, agar orang tua mampu mendukung pembelajaran anaknya. (2) Memberikan tugas atau permainan dengan sistem STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics) yang berfokus pada aspek kolaborasi, komunikasi, riset, mencari solusi, berpikir kritis, dan kreativitas. (3) Memperhatikan ganguan yang merusak konsentrasi anak. Gadget merupakan gangguan terbesar untuk anak. Orang tua disini harus lebih disiplin dan tegas. Anak bisa diberikan 1-2 jam setiap harinya untuk bermain game atau menonton film favorit mereka dan sisanya digunakan untuk belajar dan KBM online. (4) Mendampingi selama belajar, Tentunya orang tua disini juga harus mendampingi anak saat menggunakan gadget agar tahu apa saja yang diakses oleh anak. Termasuk saat proses pembelajaran online, sehingga orang tua bisa mengetahui apasaja yang dipelajari oleh anak. (5) Jaga komunikasi dengan guru, hal ini akan membantu orang tua mengetahu gaya belajar anak setiap harinya. Selain itu komunikasi dengan guru bisa digunakan untuk mencari solusi Ketika anak mengalami kendala dalam proses belajar.
Leave a Reply