Puncak klasemen Spotify Indonesia diisi oleh lagu-lagu galau. Lagu seperti Tega yang dinyanyikan oleh Tiara Andini kini sudah diputar sebanyak 14 juta kali. Padahal lagu ini baru rilis 1 Juni lalu. Lagu-lagu di puncak klasemen ini pun mayoritas diisi oleh penyanyi solo wanita. Apakah kamu juga penyumbang angka streaming lagu-lagu galau Indonesia atau malah lebih suka musik luar?
Penulis mengingat bagaimana ketika masih sekolah dasar lagu-lagu yang sering terdengar adalah up beat dan bernuansa ceria. Lagu seperti yang kedua yang dinyanyikan, kemudian duo maut kebanggan Indonesia Duo Ratu dengan single Teman Tapi Mesra sering didengar dimana-mana. Termasuk menjadi andalan penjual kaset bajakan di pasar malam. Kalau dulu trennya lagu cewek/cowok centil sekarang berganti menjadi lagu-lagu cegil (cewek gila) atau cogil (cowok gila) . Entah pergeseran ini disebabkan oleh tren atau target pasarnya yang berubah.
Lagu galau atau sedih umumnya didengarkan untuk mewakili atau mengekspresikan emosi sedih. Dengan larut pada emosi lagu, pendengar jadi bisa menyalurkan emosi dalam diri. Namun, karena seiring populernya lagu galau, pemutaran lagu ini kadang tidak sesuai suasana. Misalnya, ketika makan siang di warung. Kadang playlist yang diputar adalah lagu sedih seperti lagunya Febby Putri yang berjudul Runtuh. Rasanya ritual makan yang menyenangkan berubah menjadi sedikit kepikiran soal luka. Padahal lagunya berkata “Tak perlu khawatir ku hanya terluka” tapi lirik lagu ini mengingatkan akan luka-luka yang pernah ada.
Nah, ternyata ada lho waktu-waktu yang pas banget untuk dengarkan lagu-lagu galau. Waktu mustajab yang pertama adalah ketika anda sedih atau galau. Menurut ungkapan psikolog dan juga berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, menyebutkan bahwa dengan mendengarkan lagu galau saat sedih dapat memberikan rasa kedamaian dan kelembutan. Mendengarkan lagu galau dapat membantu mengeluarkan emosi yang ada dalam diri.
Yang kedua adalah untuk menemani belajar. Seperti yang disebutkan diatas efek lagu galau yang memberikan kelembutan dan kedamaian, membuat kita ketika belajar juga menjadi lebih nyaman. Lagu dengan tempo lebih lambat membuat kita rileks. Namun, untuk belajar sepertinya akan lebih efektif kalau mendengarkan instrumen musik, seperti musik klasik atau yang ngetren, lofi hiphop.
Yang ketiga, sebagai lullaby, atau pengantar tidur. Lagu galau yang mendayu-dayu tak jarang membuat mengantuk. Hal ini kembali lagi pada efek lagu galau dengan instrumen lembut yang memberikan kenyamanan tadi. Tapi jangan sampai emosional sehingga nangis dulu sebelum tidur, ya!
Keempat, waktu ingin merefleksikan diri. Kadang adakalanya anda ingin mengevaluasi diri. Mungkin dengan mendengarkan lagu galau atau lagu tentang orang yang tertimpa kesedihan anda bisa mendapatkan sudut pandang baru. Tentu menyenangkan mendapatkan masukan baru demi mengurai masalah itu.
Leave a Reply