Internalisasi nilai-nilai karakter dalam Profil Pelajar Pancasila adalah suatu proses di mana pelajar Indonesia mengintegrasikan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya pada dimensi nilai karakter berkebhinekaan global. Berkebhinekaan global memiliki makna bahwa pelajar Indonesia memiliki kesadaran dan rasa saling menghargai terhadap keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia maupun budaya dunia pada era globalisasi.
Kehidupan manusia di era globalisasi ini tidak lagi terbatas oleh batas-batas geografis. Dunia kita semakin saling terhubung, memperkenalkan kita pada keanekaragaman budaya, etnis, dan agama. Di tengah tantangan dan peluang ini, penting bagi kita terutama para pelajar untuk menginternalisasi nilai-nilai karakter berkebhinekaan global dalam kehidupan sehari-hari.
- Melangkah Menjadi Warga Dunia
Kita adalah bagian dari masyarakat global yang penuh warna. Melalui internalisasi nilai berkebhinekaan, kita dapat melangkah sebagai warga dunia yang mampu menghargai dan merangkul keanekaragaman dalam segala bentuknya. Adapun contoh implementasinya adalah berpartisipasi dalam program pertukaran budaya, ikut serta dalam kampanye penggalangan dana global, hadiri festival budaya dan seni internasional, dan menerapkan bahasa asing.
- Toleransi: Jembatan Menuju Persatuan
Toleransi menjadi pilar utama dalam internalisasi nilai karakter berkebhinekaan. Dengan membuka pikiran dan hati untuk memahami perspektif orang lain, kita dapat membangun jembatan persatuan. Toleransi bukan hanya tentang hidup berdampingan, tetapi juga menghormati hak setiap individu untuk menjadi diri mereka sendiri.
- Penghargaan Terhadap Keberagaman Budaya
Berkebhinekaan bukanlah hambatan, tetapi sumber kekayaan. Melalui internalisasi nilai karakter berkebhinekaan, kita dapat memahami dan menghargai keunikan budaya setiap individu. Dari sinilah lahir inovasi, kreativitas, dan kolaborasi yang melintasi batas-batas geografis.
- Mengatasi Isu-Isu Global Bersama-sama
Internalisasi nilai berkebhinekaan global mendorong kita untuk menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. Kesadaran akan isu-isu global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan konflik membuka pintu untuk berkolaborasi dalam mencari solusi yang dapat memberikan dampak positif bagi dunia.
Melalui implementasi tindakan-tindakan tersebut, seseorang dapat membuktikan komitmennya untuk menjadi warga dunia yang aktif, toleran, dan terbuka terhadap keberagaman dunia. Ini bukan hanya mengenai penerimaan perbedaan, tetapi juga tentang mengambil langkah-langkah konkrit untuk memahami, menghormati, dan berkontribusi pada kehidupan global.
Referensi:
Wijayanti, D. N., & Muthali’in, A. (2023). Penguatan Dimensi Berkebinekaan Global Profil Pelajar Pancasila melalui Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Educatio, 18(1), 172-184.
Penulis: Shofi Asfika I @shofi_fika06
Desain: Ninda Munaya I @ninmusah
Leave a Reply