Tips Pengolahan Jamu di Rumah Tangga
Hai Sahabat Damai, berjumpa lagi dengan mimin di minggu kedua bulan Juli 2020 ya. Semoga seelalu sehat dan optimis menjalani kehidupan di tatanan baru. Pasti tau dong agenda setiap akhir pekan mimin akan membahas serba-serbi gaya hidup dalam rubrik rubrik Gayatri “Gaya Hidup Sehari-hari”. Nah, kesempatan kali ini mimin akan bagikan tips yang penting diperhatikan ketika mengolah produk kesehatan di rumah tangga untuk dikonsumsi. Salah satu olahan tersebut adalah “jamu” baik yang dibuat dari tumbuhan di sekitar rumah maupun bahan rempah alami denagn resep tradisonal lainnya. Apalagi intensitas masyarakat untuk konsumsi jamu atau olah herbal lain dselama di rumah saja relatif meningkat.
Mengapa tahapan proses perlu diperhatikan? Karena untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kurang tepat melakukan penyimpanan yang dapat mengakibatkan ramuan menjadi tidak layak dikonsumsi. Agar menghindari hal tersebut, mari simak ulasan yang bersumber dari panduan mencegah COVID-19 oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan / BPOM berikut.
1. Penyimpanan Bahan Segar adalah tahapan pertama yang penting diperhatikan karena tahapan ini menentukan kualitas olahan jamu. Maka, sebelum menyimpan, cuci bahan segar jamu menggunakan air mengalir dan keringkan. Simpan dalam tempat atau wadah yang bersih dan kering. Pastikan bahwa tempat penyimpanan aman dan tidak dapat dijangkau oleh serangga seperti kecoa.
2. Selama Proses Pengolahan. Ketika melakukan proses pengolah, hal yang perlu diperhatikan pertama yaitu menjaga kebersihan alat dan bahan. Selalu pastikan bahwa tempat dan peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih, dan direkomendasikan untuk menggunakan alat-alat yang tersbuat dari bahan stainless steel saja.
Kemudian, jagalah kebersihan pembuat jamu atau dalam hal ini adalah diri sendiri. Ketika mengolah pastikan menggunakan pakaian bersih. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik sebelum pengolahan,lalu pakailah masker untuk menghindari percikan droplet apabila batuk dan gunakanlah sarug tangan agar tetap higienis.
Proses ketiga selama pengolahan yang diperhatikan selanjutnya adalah cara pembuatan. Ketika pembuatan jamu selalu gunakan air bersih, tidak kotor dan berbahu serta rebus air sampai mendidih untuk mematikan kuman sehingga memperoleh hasil yang maksimal.
3. Setelah Pengolahan. Terkadang banyak orang yang kurang memperhatikan proses setelah pengolahan bahan, sehingga ketika dikonsumsi khasiatnya kurang optimal. Maka dari itu hal yang harus dilakukan setelah selesai pengolahan adalah simpan pada wadah yang sesuai (food grade). Jangan menggunakan botol bekas air mineral sekali pakai. Sahabat Damai dapat mengecek berapa kali botol tersebut digunakan pada keterangan segitiga kecil pada label atau keterangan di bawah atau badan kemasan botol.
Simpanlah jamu pada suhu sejuk dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung,. Jangan lama-lama ya menyimpannya, nanti akan mengendap, basi dan tidak layak konsumsi. Lalu, sebelum dikonsumsi sebaiknya pastikan tidak ada perubahan warna, bau, dan rasa pada jamu yang telah disimpan. Langkah tersebut, merupakan langkah awal memastikan bahwa jamu layak konsumsi dan aman, sehingga nantinya tidak berbahaya bagi tubuh.
Sekarang Sahabat Damai sudah pahamkan, protokol yang baik untuk mengolah jamu terutama di masa pandemi yang masih belum berakhir. Tetap sehat dan optimis untuk kemungkinan-kemungkinan baik ke depan yan teman-teman Sahabat Damai dimanapun berada. Salam Damai dari Jawa Tengah untuk Indonesi dan dunia. Sampai jumpa di episode rubrik Gayatri berikutnya. Raundoh Tul Jannah (r.t.j)
Leave a Reply