Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme(BNPT) membentuk Kader Pemuda Anti Radikalisme dan Terorisme (KPART). Total sebanyak 2500 kader dibentuk, yang anggotanya berasal dari enam provinsi. Yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Barat.
Pembentukan kader ini dilakukan dalam bentuk pelatihan wawasan kebangsaan dan anti radikalisme dan terorisme. Dengan pemateri pelatihan mengundang dari berbagai unsur seperti Kemenpora, BNPT, Kementerian Agama, dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali menyatakan bahwa penguatan karakter bangsa sangat penting. Bangsa kita punya dasar negara dan falsafah yang berbeda dari negara lain.
“Untuk itu harus selalu ditanamkan nilai kebangsaan kita seperti Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI” ujar Zainudin.
Zainudin juga memperingatkan jika kita lalai, maka ideologi dari negara lain akan masuk dan berakibat buruk pada masyarakat dan negara Indonesia. Akibatnya akan banyak ideologi dari negara lain yang merong-rong dan bisa merusak kesatuan dari masyarakat Indonesia
“Sudah banyak contoh negara yang hancur gara-gara perbedaan ideologi dan berujung pada konflik dan perpecahan. Seperti Yugoslavia, Afghanistan, Suriah dan Yaman” tambah Zainudin.
Deputi 1 Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Faisal Abdullah, melaporkan bahwa kegiatan pelatihan ini akan terbagi menjadi dua gelombang. Untuk gelombang pertama akan dilaksanakan pada tanggal 5 hingga 6 Juli 2021. Sedangkan gelombang kedua akan berlangsung pada tanggal 8 hingga 9 Juli 2021.
Seluruh anggota kader memiliki latar belakang organisasi yang berkaitan dengan nasionalisme, toleransi dan keberagaman. Kegiatan pelatihan kader dilakukan secara daring.
Fiskal Purbawan
Leave a Reply