Situs Candi Boto Tumpang merupakan sebuah situs yang ditemukan tidak sengaja oleh seorang warga bernama Suprabowo saat menggali pekarangan rumahnya untuk pembuangan sampah pada tahun 2018, tepatnya di Desa Karangsari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal. Awal dinamakan Situs Candi Boto Tumpang karena situs bangunan tersebut berupa susunan batu bata berbentuk candi.
Sumber: youtube.com/SonyMahewal
Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) ditemukan bahwa penggalian awal bangunan candi diduga berukuran 12×12. Namun, setelah dilakukan penggalian lanjutan hingga kedalaman 7 meter, ternyata penggalian hanya sebatas satu sisi tanah, sehingga ukuran candi diperkirakan dua kali lipat dari perkiraan semula, yaitu 24×24 meter. Kemudian berdasarkan garis besar atau bentuk candi, ditemukan bangunan setengah lingkaran yang sama persis dengan pondasi candi Batujaya Karawang dalam penelitian tahun 2000.
Situs Candi Boto Tumpang diperkirakan lebih tua dari Candi Borobudur. Berdasarkan observasi dan penelitian lebih lanjut, Candi Boto Tumpang diyakini sebagai situs kerajaan Mataram Hindu kuno yang diperkirakan dibangun sekitar abad ke-7. Dugaan ini semakin diperkuat dengan hasil pengujian terhadap material yang ditemukan oleh dua laboratorium berbeda di Selandia Baru dan Prancis yang menunjukkan bahwa candi yang dinamai menurut desa tempat ditemukannya itu dibangun pada tahun 630 M menyiratkan bahwa Candi Boto Tumpang adalah sebuah Kompleks candi relatif besar, lebih tua dari candi kerajaan Mataram kuno lainnya di Jawa Tengah. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa Candi Boto Tumpang diperkirakan lebih tua dari bangunan Candi Borobudur, meski baru diketahui dibangun pada abad ke-8 Masehi, tepatnya 750 Masehi.
Adanya penemuan situs Candi Boto Tumpang di Desa Rowosari, Kendal diharapkan warga dapat menjaga dan melestarikan potensi yang ada dengan bijak. Jika penggalian situs Candi Boto Tumpang sudah sampai tahap utuh, maka diharapkan dapat menjadi obyek wisata sejarah yang dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar.
Penulis: Shofi Asfika I @shofi_fika06
Desain: Retomika Ryan I @retomika
Daftar Pustaka
Indradjaja, A. (2020). Awal Pengaruh Hindu-Buddha di Pantai Utara Jawa Tengah. DEWAN REDAKSI (BOARD OF EDITORS), 79.
Jateng Inews ID. 2022. Penemuan Candi Boto Tumpang yang Menghebohkan, Terkubur di Pekarangan Rumah Warga Selama Ratusan. Diakses dari https://jateng.inews.id/berita/penemuan-candi-boto-tumpang-yang-menghebohkan-terkubur-di-pekarangan-rumah-warga-selama-ratusan-tahun (Diakses pada tanggal 26 Juni 2023)
Jawa Pos Radar Semarang. 2022. “Ekskavasi Kedua, Candi Boto Tumpang Berukuran 14 Meter”. Diakses dari https://radarsemarang.jawapos.com/berita/jateng/kendal/2022/10/29/ekskavasi-kedua-candi-boto-tumpang-berukuran-14-meter/ (Diakses pada tanggal 26 Juni 2023)
Mahewal, Sony. 2022. “Eskavasi Situs Bototumpang Kendal 2022 | Candi Ratu Shima? | Lebih Tua Dari Borobudur dan Majapahit”. Diakses dari https://youtu.be/sDLjfIVfq4Q (Diakses pada tanggal 26 Juni 2023)
Saptono, N., Widyastuti, E., & Radea, P. (2020). Kajian Pendahuluan Temuan Struktur Bata di Sambimaya, Indramayu. Tumotowa, 3(2), 66-77.
Leave a Reply