Gaming Disorder adalah kecanduan serta ketidakmampuan menahan keinginan untuk bermain game hingga mendahulukan bermain game bahkan melebihi melakukan kegiatan lain. Gaming Disorder biasanya terjadi pada seorang Gamer, penyebabnya sudah pasti game, baik online maupun offline.
Oleh sebab itu, tidak heran jika seorang Gamer sampai menjadikan “Game” sebagai kehidupannya atau dunianya. Maka tidak bisa dipungkiri, seorang Gamer akan kehilangan “Warna” dalam hidupnya jika mereka hidup tanpa bermain game. Namun, hal itu tidak bisa terus dibiarkan lebih lanjut, sebab yang terjadi setelah itu justru sebuah “Kecanduan.” Ya–Gaming Disorder seperti yang sudah saya jelaskan di atas. Lalu, apakah Gaming Disorder dapat disebut sebagai penyakit?
Badan Kesehatan Dunia atau yang lebih dikenal dengan sebutan WHO secara resmi menyatakan–kecanduan bermain game merupakan sebuah penyakit moderen.
Perwakilan WHO Tarik Jasarevic menyebut–langkah tersebut didasari atas pemantauan dari sejumlah bukti yang ada serta mempertimbangkan pernyataan persetujuan umum dari para ahli di dunia yang ikut serta menyatakan bahwa–pola perilaku bermain game dapat ditandai dengan adanya gangguan kontrol, memprioritaskan game dibanding dengan tanggung jawab kegiatan lain seperti sekolah, bekerja, dan memenuhi pertemuan-pertemuan penting sosial lain.
Menurut pernyataan para ahli WHO yang meneliti studi mengenai perilaku bermain game, sosial media, perjudian online, dan belanja online. “Tidak ada data yang cukup untuk memperlihatkan bahwa ketergantungan individu pada hal itu merupakan “Perilaku kecanduan” seperti permainan,” kata mereka.
Namun menurut definisi baru–kegiatan bermain game dapat berubah menjadi penyakit apabila si Pemain lebih mengutamakan game dibandingkan dengan kegiatan sehari-hari lainnya, serta mulai merusak hubungan dengan seseorang, sekolah, atau bisa jadi tanggung jawab pekerjaan selama satu tahun.
Adapun tanda-tanda dan gejala penderita Gaming Disorder adalah jika sudah mengalami lima atau lebih gejala-gejala di bawah ini dalam rentang waktu 12 bulan:
- Selalu bermain game dan tidak sabar untuk melanjutkan permainan sebelumnya. Biasanya si Penderita selalu menjadikan game sebagai kegiatan utama.
- Muncul perasaan marah, sedih, kecewa, serta kecemasan jika tidak sedang bermain game.
- Menjadikan game sebagai kebutuhan utama, mengakibatkan menghabiskan banyak waktu hanya untuk melakukannya.
- Keinginan untuk bermain game tidak terkendali.
- Meninggalkan hobi yang sebelumnya dimiliki serta tidak lagi tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain karena kegiatan yang menyenangkan hanya bermain game.
- Mengabaikan nasihat dan saran dari orang tua serta teman-teman mengenai kegiatan bermain game yang sudah sangat meresahkan.
- Dampak dari bermain game sudah sangat buruk terhadap pekerjaan dan pendidikan.
- Menjadikan game sebagai satu-satunya cara untuk membuat suasana hati menjadi lebih baik.
Karena Gaming Disorder baru ditetapkan sebagai kondisi kelainan, tahapan penanganannya pun belum bisa dijelaskan secara rinci. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk bisa menerapkan cara penyembuhan seperti cara penyembuhan kecanduan lainnya.
Berikut ini merupakan cara mengobati penderita Gaming Disorder:
- Memberikan edukasi dan pendampingan yang baik
- Mengobati dengan cara umum yang biasa digunakan untuk kondisi kecanduan
- Meningkatkan hubungan intrapersonal
- Bantuan keluarga; dan
- Mencoba menerapkan gaya hidup baru
Leave a Reply